
Wall Street kembali mencatatkan penguatan signifikan setelah laporan ketenagakerjaan AS untuk Mei melampaui ekspektasi pasar. Indeks S&P 500 berhasil menembus level psikologis 6.000 poin yang sempat hilang pada Februari lalu, sementara Dow Jones mencatat kenaikan 1,3% dan mencoba berbalik positif untuk tahun ini.
Tesla menjadi sorotan utama hari ini setelah sahamnya pulih hingga 5%, mencapai harga 298 dolar AS. Kenaikan ini datang menyusul penurunan tajam sebesar 14% sehari sebelumnya yang dipicu oleh perselisihan terbuka antara CEO Elon Musk dan mantan Presiden AS, Donald Trump, di media sosial. Ketegangan tersebut sempat menghentikan tren kenaikan tiga hari berturut-turut di indeks Nasdaq.
Namun, suasana pasar berubah positif setelah laporan ketenagakerjaan AS menunjukkan penciptaan 139.000 lapangan kerja baru di bulan Mei—melebihi prediksi analis sebesar 125.000. Meskipun tingkat pengangguran tetap tidak berubah, data ini menunjukkan permintaan tenaga kerja tetap solid di tengah penyesuaian kebijakan ekonomi oleh pelaku usaha.
“Data ketenagakerjaan hari ini tidak cukup kuat untuk mendorong Federal Reserve segera menurunkan suku bunga, namun tetap menjadi sinyal positif bahwa pasar tenaga kerja masih sehat,” ungkap seorang analis pasar.
Nasdaq pun mencatat kenaikan lebih dari 1%, menembus 19.500 poin. Di antara saham teknologi unggulan, Apple, Amazon, dan Alphabet masing-masing naik sekitar 2%, sementara Microsoft hanya mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,6%.
S&P 500 sendiri kembali ke level 6.000 poin dan kini mencatat kenaikan tahunan sebesar 2%. Saham Tesla dan perusahaan kripto Coinbase memimpin kenaikan indeks tersebut. Di sisi lain, saham perusahaan pakaian olahraga Lululemon Athletica anjlok hingga 17%.
Dow Jones juga menunjukkan performa solid dengan kenaikan 1,3% hingga mencapai 42.870 poin. Ini merupakan upaya ketiga pekan ini bagi indeks tersebut untuk masuk ke zona positif secara tahunan. Saham Amazon, Caterpillar, dan Chevron menjadi pendorong utama di indeks ini, di mana seluruh komponennya diperdagangkan di zona hijau.
Sementara itu, Elon Musk dikabarkan mulai membuka kemungkinan perdamaian dengan Donald Trump, setelah beberapa tokoh penting termasuk investor ternama Bill Ackman menyatakan bahwa kerja sama antara keduanya akan lebih bermanfaat bagi kepentingan nasional.